B. Indonesia

Pertanyaan

bagaimana cara menulis kutipan dari jurnal

1 Jawaban

  • Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak langsung.

    1. Kutipan Langsung.

    Merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63).
    Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
    – Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa).
    – Mencamtumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman).Contoh:
    Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secarasibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).

    2.Kutipan Tidak Langsung.

    Mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
    – Dikutip apa adanya.
    – Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis.
    – Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan).
    – Dibubuhi tanda kutip (“….”).
    – Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
    – Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif).
    – Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi.
    – Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat.
    – Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung, nislnya, (penggarisbawahan oleh penulis).
    Contoh:
    Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan, “Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda.”

Pertanyaan Lainnya