kehidupan politik,ekonomi ,sosial,dan budaya kerajaan kalingga
Sejarah
satria602
Pertanyaan
kehidupan politik,ekonomi ,sosial,dan budaya kerajaan kalingga
1 Jawaban
-
1. Jawaban emayunaningsih
Kehidupan Politik Kerajaan Kalingga
Kehidupan Politik Pada abad VII Masehi Kerajaan Kalingga pernah dipimpin seorang ratu bernama Sima. Ratu Sima menjalankan pemerintahan dengan tegas, keras, adil, dan bijaksana. Dia melarang rakyatnya untuk menyentuh dan mengambil barang bukan milik mereka yang tercecer di jalan. Bagi siapa pun yang melanggar akan memperoleh hukuman berat. Hukum di Kalingga dapat ditegakkan dengan baik. Rakyat taat pada peraturan yang dibuat ratu mereka. Oleh sebab itu, ketertiban dan ketentraman di Kalingga berjalan baik. Menurut naskah Carita Parahyangan, Ratu Sima mempunyai cucu bernama Sahana yang menikah dengan Raja Brantasenawa dari Kerajaan Galuh. Sahana mempunyai anak bernama Sanjaya yang kelak menjadi Dinasti Sanjaya. Sepeninggalan Ratu Sima, Kerajaan Kalingga ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya.
Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Kalingga
Penduduk Kalingga hidup dengan teratur. Ketertiban dan ketentraman sosial di Kalingga dapat berjalan dengan baik berkat kepemimpinan Ratu Sima yang tegas dan bijaksana dalam menjalankan hukum dan pemerintahan. Dalam menegakkan hukum Ratu Sima tidak membedakan antara rakyat dengan anggota kerabatnya sendiri. Berita mengenai ketegasan hukum Ratu Sima pernah didengar oleh Raja Ta-Shih. Ta-Shih adalah sebutan Cina untuk kaum muslim Arab dan Persia. Raja Ta-Shih lalu menguji kebenaran khabar tersebut. Dia memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan satu kantong emas di jalan wilayah Kerajaan Ratu Sima. Selama tiga tahun kantong itu dibiarkan tergeletak di jalan dan tidak seorang pun berani menyentuh. Setiap orang melewati kantong emas itu berusaha menyingkir. Pada suatu hari putra mahkota tidak sengaja menginjak kantong itu sehingga isinya berhamburan. Kejadiaan ini membuat Ratu Sima marah dan memerintahkan hukuman mati untuk putra mahkota. Akan tetapi, para menteri berusaha memohon pengampunan untuk putra mahkota. Ratu Sima menanggapi permohonan itu dengan memerintahkan agar jari kaki putra mahkota yang menyentuh kantong emas dipotong. Peristiwa ini adalah bukti ketegasan Ratu Sima dalam menegakkan hukum.