Mengapa birokrasi negara negara berkembang terkesan kaku dan berbelit belit

Kelas: XI
Mata Pelajaran: PPKN 
Materi: Budaya Politik di Indonesia
Kata Kunci: Birokrasi

Jawaban pendek:

Birokrasi negara-negara berkembang terkesan kaku dan berbelit belit karena rendahnya gaji birokrat sehingga pelayananan berkualitas rendah, karena mental birokrasi yang belum bermental sebagai pelayan publik dan karena adanya “obesitas hukum” dimana ada ribuan peraturan yang tumpang tindih dan memberatkan masyarakat.
 
Jawaban panjang:

Gaji birokrat di negara berekmbang sangat rendah, karena itu kebanyakan tidak bisa melayani warga negara dengan baik. Mereka malah melakukan pungutan liar, penggelapan atau kerja sambilan untuk mencukupi kebutuhannya. Akibatnya layanan birokrasi menjadi terganggu.

Akibat dari gaji rendah ini mental para birokrat juga menjadi mental minta dilayanani, dan tidak akan memberikan kalau tidak ada uang pelicin. Ini membuat warga negara menghadapi kekakuan birokrasi yang tidak memiliki jiwa pelayan publik.

Sementara, Obesitas hukum adalah adanya peraturan yang tumpang tindih, saling bertentangan, dan tidak memiliki dampak positif. Kondisi ini banyak terdapat di daerah. Terdapat ribuan Peraturan Daerah (Perda) itu, tak banyak yang efektif dalam implementasinya. Bahkan banyak pula yang belum ada instrumen pelaksanaannya seperti Peraturan Gubernur (Pergub) dan seterusnya, sehingga pelaksanaannya sering rancu, dan menimbulkan benturan tak perlu antara birokrasi versus rakyat dan dunia usaha.

Tumpang tindihnya peraturan ini membuat para warga negara yang berurusan dengan birokrasi harus menghadapai berbagai persyaratan yang berbelit-belit. Berbagai izin dan persyaratan yang harus dipenuhi membuat birokrasi negara menjadi kaku. Akibatnya, pembangunan menjadi terhambat