bagaimana pola kehidupan masyarakat pada jaman paleolitikum jika dianalisa dari kebudayaan ngandong

Berdasarkan penemuan-penemuan oleh para ahli, zaman paleolitikum menghasilkan dua macam kebudayaan di Indonesia, yaitu kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong.
Pada kebudayaan ngandong, peralatan yang ditemukan adalah flakes (alat serpih) berupa pisau atau alat penusuk. Disamping itu ditemukan pula peralatan dari tulang dan tanduk berupa belati, mata tombak yang bergerigi, alat pengorek ubi, tanduk menjangan yang diruncingkan dan duri ikan pari yang diruncingkan. Alat-alat tersebut ditemukan pula di daerah lain seperti di Sangiran dan Sargen (Jateng). Manusia pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis, karena di temukan pada lapisan tanah yang sama dengan ditemukannya peralatan kebudayaan Ngandong.
Dari hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa pola kehidupan pada kebudayaan Ngandon yaitu berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka berburu hewan, mengumpulkan buah-buahan dan umbi-umbian, serta menangkap ikan disungai. Mereka hidup berpindah-pindah apabila hewan buruan dan umbi-umbian sudah berkurang di suatu tempat. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil sehingga dapat berpindah dengan cepat.