Cara menenun pakaian
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban AnantaCZN
Pertama dibuat dahulu barisan benang arah lusi sepanjang lebar kain yang akan dibuat, selanjutnya benang pakan diselipkan diantara sela-sela barisan benang lusi. Untuk memudahkan masuknya benang pakan pada sela-sela benang lusi pada proses pertenunan maka sebagian benang lusi diangkat agar terbentuk ruang/jaur. Pengangkatan benang lusi ini ini dinamakan proses pembukaan mulut lusi. Untuk tenun tradisional pembukaan ini dilakukan secara manual dengan tangan sedangkan untuk mesin tenun dilakukan dengan alat yang dinamakan kamran.
Setelah satu helai benang pakan selesai diselipkan, benang pakan tersebut harus di rapatkan sebelum menenun helai benang pakan selanjutnya. Tahap merapatkan benang pakan ini disebut dengan istilah pengetekan. Proses pengetekan ini dilakukan oleh alat yang dinamakan sisir. Pengetekan ini tahap yang sangat penting agar kain yang dihasilkan anyamannya rapat. Anyaman kain yang rapat akan menghasilkan kain yang kuat sedangkan anyaman yang jarang menyebabkan kekuatan kain lemah disamping kenampakan juga kurang menarik.
Proses pembukaan mulut lusi, memasukan benang pakan, lalu pengetekan, dilakukan secara berulang sampai terbentuk panjang kain yang diinginkan. Pada teknik tenun tradisional biasanya panjang kain yang dihasilkan relaif pendek-pendek 1-5 meter sedangkan pada mesin tenun industri panjang kain yang dihasilkan bisa mencapai 1000 meter. Proses pertenunan benang memberikan beban tarikan dan gesekan yang besar pada benang terutama benang lusi sehingga sebelum proses pertenunan, benang lusi diproses sizing atau pelapisan dengan kanji/malam agar lebih kuat dan tahan terhadap gesekan.